Pada awalnya komputer digunakan hanya sebagai alat untuk menghitung. Lalu para peneliti melihat adanya kebutuhan komputer untuk pembelajaran. Akhirnya diadakan penelitian yang berfokus pada komputer untuk pendidikan. Dalam perkembangannya komputerlah yang paling populer dipakai
sebagai alat bantu pembelajaran secara elektronik. Karena itu dikenal dengan
istilah
CBL (Computer Based Learning) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai
pembelajaran berbasis komputer. Saat pertama kali komputer mulai
diperkenalkan khususnya pada pembelajaran, maka ia akan menjadi dikenal atau
populer di kalangan siswa karena berbagai variasi teknik mengajar yang bisa dibuat
dengan bantuan komputer tersebut. Dalam CBL dikenal 5 (lima)
istilah dalam penggunaan komputer untuk pendidikan yaitu :
- CAI (computer assisted instruction) atau pembelajaran dengan bantuan komputer.
- CBI (computer based instruction) atau program pembelajaran yang menggunakan komputer.
- CBL (computer based learning) atau pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer.
- CBE (computer based education) atau komputer sebagai alat bantu dalam pendidikan.
- CAL (computer assisted learning) atau pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer..
Perbedaan
dan persamaan kelima istilah tersebut adalah sebagai berikut:
- CAI : komputer digunakan untuk membantu proses pembelajaran dalam menyampaikan materi yang sudah diprogramkan. Di CAI peran guru tidak semuanya dihilangkan dan komputer hanya berperan sebagai pendamping guru dalam menyampaikan materi.
- CBI : pembelajaran terprogram yang menggunakan komputer sebagai alat bantu utama untuk mengkomunikasikan materi kepada siswa, komputer menjadi pusat pembelajaran (center of learning) dimana siswa berperan lebih aktif dalam mempelajari suatu materi dengan media utama komputer. Siswa belajar secara mandiri tanpa bantuan peran guru.
- CBL : pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer, siswa berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi antara komputer dengan siswa ini terjadi secara individual dan belajar secara mandiri tanpa bantuan guru.
- CBE : Bersifat menyeluruh, semua aplikasi komputer dalam pendidikan dapat yang digunakan untuk menunjang kegiatan pendidikan seperti : mengolah data, mencatat kehadiran pengajar dan siswa, menyimpan arsip data pribadi, dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi pada CBE buakn digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
- CAL : Pembelajaran yang melibatkan penggunaan komputer untuk mempresentasikan materi belajar, tutorial dan umpan balik kemajuan belajar siswa.
Maka
dalam topik ini istilah yang tepat digunakan ialah CBL (Computer Based
Learning) yang mana segala jenis belajar siswa yang berhubungan dengan belajar.
Karena kata “learning’ disini dianggap masih sebaga istialh yang umum karena
istilah kata ‘learning” itu sendiri secara alamiah mencakup situasi
dimana komputer digunakan sebagai alat pembelajaran, tetapi tidak untuk
menyampaikan informasi atau mengajar siswa.
Tahap-tahap
penelitian dalam CBL
Adapun tahap-tahap
yang dilakukan dsalam penelitian CBL tentunya mempunyai tahap-tahap yang
dilakukan untuk menemukan masalah serta hasilnya. Berikut adalah tahap-tahap
penelitian pada CBL :
- Pertama penggunaan komputer dalam pendidikan adalah untuk latihan dan praktek dalam aritmatika dan membaca.
- Kedua penggunaan komputer dapat digunakan sebagai guru, sebagai alat. Di sini, peran "tradisional" komputer dalam pendidikan dibalik. Dalam rangka untuk mengajarkan komputer, siswa harus belajar dan mengerti bahasa komputer, dengan demikian para siswa harus dapat bekerja dengan bahasa pemrograman.
- Ketiga memberikan arah pada guru tentang di mana dan bagaimana menggunakan komputer dalam pembelajaran.
- Keempat perangkat lunak pendidikan akan menampilkan peningkatan kognisi yang memungkinkan manusia untuk memperpanjang/mempertajam kemampuan kognitif mereka melalui aplikasi komputer.
Dari tahap-tahap
yang ada diatas maka didapatkan masalah dan hasil penelitian, beserta nama-nama
peneliti yang meneliti tentang CBL,dan kelemahan penelitian akan dibahas
seperti berikut ini :
Penelitian awal tentang komputer di sekolah-sekolah
yang menggunakan replikasi mengalami kesalahan terhadap studi perbandingan
media sebelumnya (Clark, 1985). Studi cenderung hanya berfokus pada
"komputer" sebagai variabel bebas dan dengan demikian komputer itu
sendiri diasumsikan dapat mempengaruhi proses belajar. Selain itu,
variabel terikat bagi banyak studi ini tidak memadai. Seperti studi
perbandingan media, penelitian awal cenderung menggunakan pencapaian
tradisional sebagai ukuran hasil. Kurangnya instrumen merupakan masalah yang
serius bagi para peneliti di lapangan, dan banyak studi yang gagal karena
ukuran variabel terikat yang tidak semestinya. Namun ada beberapa peneliti
yang meneliti bagian ini sehingga mendapatkan ukuran hasil yang lebih
tepat. (Haechan & Baker, 1989; Rebok, 1989; Shoenfeld, 1985).
Selain masalah dengan variabel bebas dan terikat,
banyak pekerjaan penelitian di bidang CBL, sama seperti penelitian dengan media lain, telah dikritik
karena masalah desainnya. Dalam banyak penelitian tidak ada pengawasan
yang baik untuk konten kurikulum atau metode pengajaran. Selain itu,
bukti menunjukkan dari penelitian bahwa efek baru dapat menjelaskan banyak
hasil yang mendukung komputer dalam penelitian ini (Clark & Salomon,
1986; Clark, 1990).
Kulik
melengkapi tiga hal besar dalam studi meta analisis, satu studi memeriksa efek
dari belajar berbasis komputer terhadap murid sekolah dasar, satu lagi terhadap
murid sekolah menengah dan yang terakhir terhadap mahasiswa. Meta analisis yang
dilakukan Kulik pada level sekolah dasar mengungkapkan adanya peningkatan dalam
prestasi siswa dengan ukuran efek standar deviasi .47. Kulik, Bangert dan
Williams (1983) menganalisis 51 studi dari CBE yang dilaksanakan dalam tingkat
6-12. Secara keseluruhan, mereka menemukan bahwa CBE meningkatkan nilai ujian
siswa dengan standar deviasi .32 dan juga memiliki efek positif dalam membentuk
sikap siswa dan dalam jumlah waktu yang diperlukan dalam pembelajaran. Kulik
menyimpulkan bahwa pendekatan komputer merupakan cara paling efektif untuk
siswa sekolah dasar dan paling tidak efektif untuk mahasiswa.
Kesimpulan
Kulik yang paling familiar adalah bahwa pendekatan pembelajaran berbasis
komputer dapat meningkatkan prestasi siswa, menghemat waktu siswa dan guru,
selain itu juga meningkatkan tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik
terhadap sekolah dan pada pelajaran tertentu. Karyanya telah sering dikutip
sebagai bukti bahwa pendekatan pembelajaran berbasis komputer efektif untuk
digunakan. Namun metodologinya telah menerima kritik keras dari banyak orang.
Perhatian besar adalah fakta bahwa persentase yang tinggi dari penelitian yang
termasuk dalam ulasan yang dilakukan adalah penelitian tentang meluasnya
penggunaan mikrokomputer di sekolah. Banyak orang menyarankan bahwa studi yang
dilakukan dengan menggunakan mainframe komputer yang penerapannya masih
dipertanyakan untuk situasi saat ini.
Penelitian
tentang pembelajaran berbasis komputer, yang diteliti oleh MD Robyler. Studi
penelitian memberikan informasi yang berguna tentang prosedur dan hasil
penelitian. Robyler menjelaskan pada hasil di bidang sikap, konten, jenis
aplikasi, tingkat kelas dan jenis siswa. Robyler mengkonfirmasi laporan
sebelumnya bahwa aplikasi komputer lebih efektif untuk mengajar matematika
daripada membaca dan keterampilan berbahasa. Robyler juga mencatat bahwa
penggunaan aplikasi komputer untuk mengajarkan keterampilan kognitif (pemecahan
masalah, berpikir kritis) menghasilkan efek yang sama seperti untuk membaca dan
matematika.
Robyler
menemukan bahwa efek dari penggunaan komputer yang tertinggi berada pada
tingkat perguruan tinggi dan terendah pada tingkat sekolah menengah. Dia
menyarankan bahwa aplikasi komputer dapat efektif pada tingkat yang lebih
tinggi (perguruan tinggi), dan bahwa mungkin CBL mungkin paling efektif pada
tingkat ini. Robyler menemukan kecenderungan, yang telah dilaporkan sebelumnya,
dalam penggunaan komputer agar lebih efektif bila digunakan oleh siswa dengan
prestasi rendah. Dia menyatakan bahwa, "Perlu dicatat dalam ringkasan
tersebut, sebab dalam ringkasan tinjauan sebelumnya menerangkan bahwa perangkat
lunak terutama yang dirancang untuk peserta didik yang lambat dalam memahami
pelajaran mungkin lebih efektif dengan mereka daripada perangkat lunak yang
dirancang untuk masyarakat umum "(Robyler, hal. 123). Dia menemukan
perbedaan dalam efek terhadap pria dan wanita, meski penelitian ini buktinya
belum meyakinkan, tapi sangat disarankan bahwa ini adalah bidang yang membutuhkan
penelitian lebih lanjut.
Meskipun
informasi dari tinjauan tentang penelitian dalam pembelajaran berbasis komputer
memberikan masukan yang berharga, kecenderungan untuk meneliti dalam studi
perbandingan media harus dipertanyakan. Secara jelas, studi yang berfokus pada
efek dari atribut tertentu dan penggunaan komputer pada hasil belajar tertentu
adalah sulit untuk digabungkan dan dianalisis. Hal ini perlu dicatat bahwa
sebagian besar variabel terikat kognitif dalam studi termasuk dalam penelitian yang
menggunakan langkah-langkah pencapaian standar. Sebuah deskripsi singkat dari
beberapa contoh yang baik dalam bidang
pembelajaran berbasis komputer berikut; studi ini dimaksudkan sebagai model
untuk pekerjaan masa depan dalam kajian ini.
Pada tahun 1983 Becker melaporkan
dalam penelitiannya bahwa siswa menggunakan komputer untuk latihan dan praktek,
dasar pemrograman, serta bermain game. Mereka menghabiskan waktu sangat sedikit
dengan peralatan terbatas yang tersedia. Dia juga menyatakan siswa lebih banyak
belajar tentang perangkat keras dan lunak daripada materi yang terkait dengan
konten. Lalu pada atahun 1985 Becker melaporkan hasilnya yaitu bahwa guru
jarang menggunakan komputer sebagai alat dalam menyajikan pembelajaran atau praktek kepada siswa pada mata pelajaran
tradisional. Namun, komputer hanya digunakan dalam mempelajari komputer dan
menghitung.
Memperhatikan hasil-hasil penelitian terdahulu, dibawah ini merupakan saran
untuk penelitian lebih lanjut :
Robyler
menyarankan bahwa kedepannya penelitian dalam pembelajaran berbasis komputer
harus berkonsentrasi pada:
•
Aplikasi dalam berbagai keterampilan dan konten wilayah.
•
Aplikasi komputer dalam bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (ESL).
•
Menggunakan pengolah kata.
•
Kreativitas dan pemecahan masalah dengan Logo dan CAI.
•
Efek dari penggunaan komputer pada sikap dan tingkat drop-out.
•
Perbedaan efek dari penggunaan komputer pada pria dan wanita.
Palumbo
menyarankan bahwa penelitian kedepannya harus fokus pada anak usia sekolah yang
tinggi, karena kesiapan anak muda untuk belajar bahasa pemrograman
dipertanyakan, dan studi dari siswa usia perguruan tinggi telah menghasilkan
beberapa hasil yang positif.
Hasil
penelitian Lehrer mengusulkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memeriksa
pemecahan masalah yang mungkin dan hasil metakognitif dari kerja komputer
dengan bahasa pemrograman atau lingkungan pemecahan masalah lainnya. Temuannya
dalam wilayah perencanaan dan belajar geometri menyarankan suatu jalan yang bermanfaat
untuk pekerjaan yang lebih lanjut. Studi Lehrer mencontohkan pilihan yang tepat
dari kedua variabel independen dan dependen. Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah komputer berbasis strategi pemecahan masalah dan variabel dependen
(terikat) adalah semua langkah-langkah yang dibangun dengan hati-hati atau
dipilih terlebih dahulu untuk mengukur hasil kognitif yang sesuai.
Apakah saran diatas masih relevan untuk sekarang ini?Menurut saran saya
yang ada diatas saat ini sudah tidak relevan lagi karena keadaan dan kondisi
saat ini berbeda dengan kondisi dan keadaan pada zaman penelitian tersebut.
Karena jaman terus berubah, karakteristik siswa dan lingkungannya juga berbeda
dan berupa pada zaman duu dan zaman sekarang sehingga masalah-masalah yang
dihadapi juga pasti sudah berbeda. Pada saat itu penelitian yang dilakukan
hanya terpaku dengan perangkat keras dan desainnya saja bukan bagaimana menyampaikan
materi atau bahan belajar melalui komputer sebagai solusi untuk pemecahan
masalah belajar. Saat ini yang dibutuhkan adalah untuk memecahkan masalah
belajar dengan menggunakan komputer sebagai media agar kegiatan pembelajaran
menjadi efektif dan efisien.
Daftar Pustaka
Ann D. Thompson, Michael R. Simonson, and Constance P. Hargrave. Educational Technology, A Review of The Research
No comments:
Post a Comment