Wednesday, June 13, 2012

HASIL SKRIPSI MAHASISWA TEKNOLOGI PENDIDIKAN KONSENTRASI "TEKNOLOGI KINERJA" DARI TAHUN 2006-2011




Oleh:
Christian Immanuel
Nia Pravitasari
Rahma Dinta Kartika Dewi
Skripsi merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan studi akhirnya selama diperkuliahan pada tingkat Strata 1 (S1). Sebuah karya yang disusun secara sistematis berdasarkan serangkaian kegiatan yang dinamakan penelitian. Skripsi merupakan pemikiran yang diaplikasikan melalui kegiatan penelitian. Penelitian yang dilakukan dalam skripsi beragam, baik dilihat dari jenis, tujuan, metode, tempat, dsb. Penelitian tersebut digunakan baik untuk menghasilkan sebuah produk dengan berdasarkan teori dan konsep keilmuan yang telah dipelajari maupun utuk menguji kebenaran pada teori keilmuan yang telah dipelajari. Begitupula skripsi yang dilakukan mahasiswa Teknologi pendidikan. Ada beragam jenis penelitian yang dilakukan mahasiswa Teknologi pendidikan dalam proses pengerjaanskripsi.
Objek dan permasalahan yang diangkat menjadi topic skrispi disesuaikan dengan konsentrasi yang terdapat di jurusanTeknologi Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta. Konsentrasi tersebut antara lain pengembangan media pembelajaran, teknologi kinerja manusia, dan pengembang system pembelajaran. Ketiga konsentrasi tersebut memiliki objek berbeda-beda. Konsentrasi pengembang media pembelajaran menekankan pada objek permasalahan yakni hubungan media pembelajaran atau manfaat media pembelajaran sebagai salah satu cara dalam memfasilitasi belajar individu dalam suatu organisasi. Konsentrasi teknologi kinerja manusia menekankan pada permasalahan kinerja individu dalam suatu organisasi dalam mencapai tujuan meningkatkan kinerja sedangkan konsentrasi pengembang system pembelajaran menekankan pada hubungan dan pengembangan konsep system pembelajaran dalam mencapai tujuan memfasilitasi belajar individu.
Lalu dilihat dari paradigmanya, dari ketujuh sampel yang saya ambil semuanya menggunakan paradigma pasca positivistik dikarenakan objek penelitiannya bukanlah sesuatu yang berkaitan dengan eksakta, jadi ada kebenaran yang mutlak. Penelitian-penelitian yang dilakukan lebih cenderung berpusat pada kinerja manusia, yang sifatnya tentu selalu berubah-ubah. Dilihat dari datanya, ada yang bersifat kualitatif dan ada juga yang kuantitatif. Hal ini tentu bergantung dari metode yang diterapkan peneliti kedalam penelitiannya. Sedangkan dilihat dari tujuannya, sangat beragam. Ada yang penerapan, pengembangan, dan juga evaluasi. Tapi dari tujuh sampel tersebut mayoritas fokusnya pada penerapan, karena mereka penelitiannya dilangsungkan dengan mengacu kepada suatu teori yang sudah ada sebelumnya.
No
Judul
Tahun
Nama  Peneliti
Rumusan Masalah
Jenis Penelitian
Alasan
1
Efektifitas Pelatihan Fundamental Electric System Di Trakindo Training Center
2011
Desi Sapari
Bagaimana Efektifitas Pelatihan Fundamental Electric System Di Trakindo Training Center ?
·  Pasca Positivistik
·  Penilaian
·  Tindakan
·  Deskriptif
·  Kualitatif
·  kepustakaan
Karena proses yang dilakukan untuk menentukan kebijakan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai positif suatu program dan mempertimbangkan proses serta teknik yang telah digunakan untuk melakukan penilaian
2
Pengembangan key performance indikator untuk pengukuran kinerja supervisor pada divisi HR & GA koperasi astra internasional
2010
Mega annisa
Bagaimanakah Pengembangan key performance indikator untuk pengukuran kinerja supervisor pada divisi HR & GA koperasi astra internasional ?
·  Pasca Positivistik
·  Pengembangan
·  Terapan
·  Deskriptif
·  Kuantitatif
·  Lapangan
Pengembangan ini untuk menghasilkan prodak dari model pengembangan terhadap alat ukur kinerja.
3
Pengembangan program pelatihan kecerdasan interpersonal untuk anggota gerakan pramuka SMA negeri 13 (PRAGALAS)
2009
Nur Amrizal
Bagaimanakah mengembangkan program pelatuhan yang mampu meningkatkan kecerdasan interpersonal para anggota gerakan pramuka SMA negeri 13 (PRAGALAS) ?
·  Pasca Positivistik
·  Pengembangan
·  Tindakan
·  Deskriptif
·  Kualitatif
·  lapangan
Karena peneliyian yang dilakukan tidak ada data yang dijelaskan oleh angka dan sifat nya adalah mengembangkan suatu prodak.
4
Penerapan knowladge manajement pada PT PLN udiklat Jakarta
2011
Arif Fajar
Bagaimana penerapan knowledge management pada PT PLN Udiklat Jakarta?
·  Pasca Positivistik
·  Penelitian terapan
·  Deskriptif
·  Kuantitatif
·  Lapangan
Penelitian ini tidak melakukan manipulasi variabel, tidak menerapkan ... yang akan terjadi, biasanya menyangkut peristiwa yang sedang terjadi dan penelitian ini tidak diarahkan untuk menguji hipotesis.
5
Evaluasi program diklat teknis substansif spesialisasi (DTSS) Juru sita tahun 2011 pusdiklat bea cukai
2011
Chika Yunindra
Bagaimana Efektivitas program diklat teknik substansif spesialisasi DTSS juru sita tahun 2011 pusdiklat bea cukai?
·  Pasca Positivistik
·  Penilaian
·  Tindakan
·  Deskriptif
·  Kuantitatif
·  Lapangan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui/mengukur hasil akhir dari program, produk atau kegiatan tertentu.
6
Evaluasi Program Pelatihan Bisnis Cemerlang (PBC) di PT Alwahida Marketing Internasional
2010
Destiarny Taruli Panjaitan
Sejauh mana keberhasilan program PBC?
·  Pasca Positivistik
·  Penelitian terapan
·  Deskriptif
·  Kuantitatif
·  Lapangan
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur gejala-gejala-gejala yang ada tanpa memperhitungkan hubungan antara variable.
Untuk menyelesaikan masalah daripada menguji hipotesis.
7
Penerapan Organisasi Belajar di Divisi Enterprise PT Telkom
2009
Siti Nurul Khair
Apakah organisasi belajar diterapkan di divisi enterprise PT Telkom?
·  Pasca positivistik
·  Penelitian terapan
·  Deskriptif
·  Kuantitatif
·  Lapangan
Penelitian ini bertujuan untuk menggabungkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
Menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat
 

Tuesday, April 17, 2012

Apa itu Computer Based Learning (CBL)?



Pada awalnya komputer digunakan hanya sebagai alat untuk menghitung. Lalu para peneliti melihat adanya kebutuhan komputer untuk pembelajaran. Akhirnya diadakan penelitian yang berfokus pada komputer untuk pendidikan. Dalam perkembangannya komputerlah yang paling populer dipakai sebagai alat bantu pembelajaran secara elektronik. Karena itu dikenal dengan istilah CBL (Computer Based Learning) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai pembelajaran berbasis komputer. Saat pertama kali komputer mulai diperkenalkan khususnya pada pembelajaran, maka ia akan menjadi dikenal atau populer di kalangan siswa karena berbagai variasi teknik mengajar yang bisa dibuat dengan bantuan komputer tersebut. Dalam CBL dikenal 5 (lima) istilah dalam penggunaan komputer untuk pendidikan yaitu :

  1. CAI (computer assisted instruction) atau pembelajaran dengan bantuan komputer.
  2. CBI (computer based instruction) atau program pembelajaran yang menggunakan komputer.
  3. CBL  (computer based learning) atau pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer.
  4. CBE (computer based education) atau komputer sebagai alat bantu dalam pendidikan.
  5. CAL (computer assisted learning) atau pembelajaran yang menggunakan alat bantu utama komputer..
Perbedaan dan persamaan kelima istilah tersebut adalah sebagai berikut:

  1. CAI : komputer digunakan untuk membantu proses pembelajaran dalam menyampaikan materi yang sudah diprogramkan. Di CAI peran guru tidak semuanya dihilangkan dan komputer hanya berperan sebagai pendamping guru dalam menyampaikan materi.
  2. CBI : pembelajaran terprogram yang menggunakan komputer sebagai alat bantu utama untuk mengkomunikasikan materi kepada siswa, komputer menjadi pusat pembelajaran (center of learning) dimana siswa berperan lebih aktif dalam mempelajari suatu materi dengan media utama komputer. Siswa belajar secara mandiri tanpa bantuan peran guru.
  3. CBL : pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan komputer, siswa berhadapan dan berinteraksi secara langsung dengan komputer. Interaksi antara komputer dengan siswa ini terjadi secara individual dan belajar secara mandiri tanpa bantuan guru.
  4. CBE : Bersifat menyeluruh, semua aplikasi komputer dalam pendidikan dapat yang digunakan untuk menunjang kegiatan pendidikan seperti : mengolah data, mencatat kehadiran pengajar dan siswa, menyimpan arsip data pribadi, dan lain-lain. Aplikasi-aplikasi pada CBE buakn digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
  5. CAL : Pembelajaran yang melibatkan penggunaan komputer untuk mempresentasikan materi belajar, tutorial dan umpan balik kemajuan belajar siswa.
Maka dalam topik ini istilah yang tepat digunakan ialah CBL (Computer Based Learning) yang mana segala jenis belajar siswa yang berhubungan dengan belajar. Karena kata “learning’ disini dianggap masih sebaga istialh yang umum karena istilah kata ‘learning” itu sendiri secara alamiah mencakup situasi dimana komputer digunakan sebagai alat pembelajaran, tetapi tidak untuk menyampaikan informasi atau mengajar siswa.

Tahap-tahap penelitian dalam CBL

Adapun tahap-tahap yang dilakukan dsalam penelitian CBL tentunya mempunyai tahap-tahap yang dilakukan untuk menemukan masalah serta hasilnya. Berikut adalah tahap-tahap penelitian pada CBL :

  1. Pertama  penggunaan komputer dalam pendidikan adalah untuk latihan dan praktek dalam aritmatika dan membaca.
  2. Kedua penggunaan komputer dapat digunakan sebagai guru, sebagai alat. Di sini, peran "tradisional" komputer dalam pendidikan dibalik.  Dalam rangka untuk mengajarkan komputer, siswa harus belajar dan mengerti bahasa komputer, dengan demikian para siswa harus dapat bekerja dengan bahasa pemrograman.
  3. Ketiga memberikan arah pada guru tentang di mana dan bagaimana menggunakan komputer dalam pembelajaran.
  4. Keempat perangkat lunak pendidikan akan menampilkan peningkatan kognisi yang memungkinkan manusia untuk memperpanjang/mempertajam kemampuan kognitif mereka melalui aplikasi komputer.
Dari tahap-tahap yang ada diatas maka didapatkan masalah dan hasil penelitian, beserta nama-nama peneliti yang meneliti tentang CBL,dan kelemahan penelitian akan dibahas seperti berikut ini :

Penelitian awal tentang komputer di sekolah-sekolah yang menggunakan replikasi mengalami kesalahan terhadap studi perbandingan media sebelumnya (Clark, 1985). Studi cenderung hanya berfokus pada "komputer" sebagai variabel bebas dan dengan demikian komputer itu sendiri diasumsikan dapat mempengaruhi proses belajar. Selain itu, variabel terikat bagi banyak studi ini tidak memadai. Seperti studi perbandingan media, penelitian awal cenderung menggunakan pencapaian tradisional sebagai ukuran hasil. Kurangnya instrumen merupakan masalah yang serius bagi para peneliti di lapangan, dan banyak studi yang gagal karena ukuran variabel terikat yang tidak semestinya. Namun ada beberapa peneliti yang meneliti bagian ini sehingga mendapatkan ukuran hasil yang lebih tepat. (Haechan & Baker, 1989; Rebok, 1989; Shoenfeld, 1985).

Selain masalah dengan variabel bebas dan terikat, banyak pekerjaan penelitian di bidang CBL, sama seperti  penelitian dengan media lain, telah dikritik karena masalah desainnya. Dalam banyak penelitian tidak ada pengawasan yang baik untuk konten kurikulum atau metode pengajaran.  Selain itu, bukti menunjukkan dari penelitian bahwa efek baru dapat menjelaskan banyak hasil yang mendukung komputer dalam penelitian ini (Clark & ​​Salomon, 1986; Clark, 1990). 

Kulik melengkapi tiga hal besar dalam studi meta analisis, satu studi memeriksa efek dari belajar berbasis komputer terhadap murid sekolah dasar, satu lagi terhadap murid sekolah menengah dan yang terakhir terhadap mahasiswa. Meta analisis yang dilakukan Kulik pada level sekolah dasar mengungkapkan adanya peningkatan dalam prestasi siswa dengan ukuran efek standar deviasi .47. Kulik, Bangert dan Williams (1983) menganalisis 51 studi dari CBE yang dilaksanakan dalam tingkat 6-12. Secara keseluruhan, mereka menemukan bahwa CBE meningkatkan nilai ujian siswa dengan standar deviasi .32 dan juga memiliki efek positif dalam membentuk sikap siswa dan dalam jumlah waktu yang diperlukan dalam pembelajaran. Kulik menyimpulkan bahwa pendekatan komputer merupakan cara paling efektif untuk siswa sekolah dasar dan paling tidak efektif untuk mahasiswa.

Kesimpulan Kulik yang paling familiar adalah bahwa pendekatan pembelajaran berbasis komputer dapat meningkatkan prestasi siswa, menghemat waktu siswa dan guru, selain itu juga meningkatkan tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik terhadap sekolah dan pada pelajaran tertentu. Karyanya telah sering dikutip sebagai bukti bahwa pendekatan pembelajaran berbasis komputer efektif untuk digunakan. Namun metodologinya telah menerima kritik keras dari banyak orang. Perhatian besar adalah fakta bahwa persentase yang tinggi dari penelitian yang termasuk dalam ulasan yang dilakukan adalah penelitian tentang meluasnya penggunaan mikrokomputer di sekolah. Banyak orang menyarankan bahwa studi yang dilakukan dengan menggunakan mainframe komputer yang penerapannya masih dipertanyakan untuk situasi saat ini.

Penelitian tentang pembelajaran berbasis komputer, yang diteliti oleh MD Robyler. Studi penelitian memberikan informasi yang berguna tentang prosedur dan hasil penelitian. Robyler menjelaskan pada hasil di bidang sikap, konten, jenis aplikasi, tingkat kelas dan jenis siswa. Robyler mengkonfirmasi laporan sebelumnya bahwa aplikasi komputer lebih efektif untuk mengajar matematika daripada membaca dan keterampilan berbahasa. Robyler juga mencatat bahwa penggunaan aplikasi komputer untuk mengajarkan keterampilan kognitif (pemecahan masalah, berpikir kritis) menghasilkan efek yang sama seperti untuk membaca dan matematika.

Robyler menemukan bahwa efek dari penggunaan komputer yang tertinggi berada pada tingkat perguruan tinggi dan terendah pada tingkat sekolah menengah. Dia menyarankan bahwa aplikasi komputer dapat efektif pada tingkat yang lebih tinggi (perguruan tinggi), dan bahwa mungkin CBL mungkin paling efektif pada tingkat ini. Robyler menemukan kecenderungan, yang telah dilaporkan sebelumnya, dalam penggunaan komputer agar lebih efektif bila digunakan oleh siswa dengan prestasi rendah. Dia menyatakan bahwa, "Perlu dicatat dalam ringkasan tersebut, sebab dalam ringkasan tinjauan sebelumnya menerangkan bahwa perangkat lunak terutama yang dirancang untuk peserta didik yang lambat dalam memahami pelajaran mungkin lebih efektif dengan mereka daripada perangkat lunak yang dirancang untuk masyarakat umum "(Robyler, hal. 123). Dia menemukan perbedaan dalam efek terhadap pria dan wanita, meski penelitian ini buktinya belum meyakinkan, tapi sangat disarankan bahwa ini adalah bidang yang membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Meskipun informasi dari tinjauan tentang penelitian dalam pembelajaran berbasis komputer memberikan masukan yang berharga, kecenderungan untuk meneliti dalam studi perbandingan media harus dipertanyakan. Secara jelas, studi yang berfokus pada efek dari atribut tertentu dan penggunaan komputer pada hasil belajar tertentu adalah sulit untuk digabungkan dan dianalisis. Hal ini perlu dicatat bahwa sebagian besar variabel terikat kognitif dalam studi termasuk dalam penelitian yang menggunakan langkah-langkah pencapaian standar. Sebuah deskripsi singkat dari beberapa contoh  yang baik dalam bidang pembelajaran berbasis komputer berikut; studi ini dimaksudkan sebagai model untuk pekerjaan masa depan dalam kajian ini.
Pada tahun 1983 Becker melaporkan dalam penelitiannya bahwa siswa menggunakan komputer untuk latihan dan praktek, dasar pemrograman, serta bermain game. Mereka menghabiskan waktu sangat sedikit dengan peralatan terbatas yang tersedia. Dia juga menyatakan siswa lebih banyak belajar tentang perangkat keras dan lunak daripada materi yang terkait dengan konten. Lalu pada atahun 1985 Becker melaporkan hasilnya yaitu bahwa guru jarang menggunakan komputer sebagai alat dalam menyajikan pembelajaran atau  praktek kepada siswa pada mata pelajaran tradisional. Namun, komputer hanya digunakan dalam mempelajari komputer dan menghitung.

Memperhatikan hasil-hasil penelitian terdahulu, dibawah ini merupakan saran untuk penelitian lebih lanjut :
Robyler menyarankan bahwa kedepannya penelitian dalam pembelajaran berbasis komputer harus berkonsentrasi pada:

• Aplikasi dalam berbagai keterampilan dan konten wilayah.
• Aplikasi komputer dalam bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (ESL).
• Menggunakan pengolah kata.
• Kreativitas dan pemecahan masalah dengan Logo dan CAI.
• Efek dari penggunaan komputer pada sikap dan tingkat drop-out.
• Perbedaan efek dari penggunaan komputer pada pria dan wanita.

Palumbo menyarankan bahwa penelitian kedepannya harus fokus pada anak usia sekolah yang tinggi, karena kesiapan anak muda untuk belajar bahasa pemrograman dipertanyakan, dan studi dari siswa usia perguruan tinggi telah menghasilkan beberapa hasil yang positif. 

Hasil penelitian Lehrer mengusulkan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memeriksa pemecahan masalah yang mungkin dan hasil metakognitif dari kerja komputer dengan bahasa pemrograman atau lingkungan pemecahan masalah lainnya. Temuannya dalam wilayah perencanaan dan belajar geometri menyarankan suatu jalan yang bermanfaat untuk pekerjaan yang lebih lanjut. Studi Lehrer mencontohkan pilihan yang tepat dari kedua variabel independen dan dependen. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komputer berbasis strategi pemecahan masalah dan variabel dependen (terikat) adalah semua langkah-langkah yang dibangun dengan hati-hati atau dipilih terlebih dahulu untuk mengukur hasil kognitif yang sesuai.

Apakah saran diatas masih relevan untuk sekarang ini?Menurut saran saya yang ada diatas saat ini sudah tidak relevan lagi karena keadaan dan kondisi saat ini berbeda dengan kondisi dan keadaan pada zaman penelitian tersebut. Karena jaman terus berubah, karakteristik siswa dan lingkungannya juga berbeda dan berupa pada zaman duu dan zaman sekarang sehingga masalah-masalah yang dihadapi juga pasti sudah berbeda. Pada saat itu penelitian yang dilakukan hanya terpaku dengan perangkat keras dan desainnya saja bukan bagaimana menyampaikan materi atau bahan belajar melalui komputer sebagai solusi untuk pemecahan masalah belajar. Saat ini yang dibutuhkan adalah untuk memecahkan masalah belajar dengan menggunakan komputer sebagai media agar kegiatan pembelajaran menjadi efektif dan efisien. 



 Daftar Pustaka
Ann D. Thompson, Michael R. Simonson, and Constance P. Hargrave. Educational Technology, A Review of The Research

Tuesday, March 06, 2012

Pemanfaatan Social Network Facebook untuk Memfasilitasi Pembelajaran bagi Mahasiswa Teknologi Pendidikan UNJ yang Mengikuti Mata Kuliah KSHP Semester 096


Oleh : Rahma Dintia Kartika Dewi
Teknologi Pendidikan UNJ 2009


Sejak awal kemunculannya, facebook dikembangkan di universitas dan sekolah menengah. Saat ini banyak sekali orang yang memiliki dan dapat mengakses facebook dengan mudah. Ditambah lagi saat ini alat komunikasi yang semakin canggih sehingga mengakses facebook dapat dilakukan dengan mudah dimana saja, oleh siapa saja, dan kapan saja. Facebook yang saat ini kita kenal ternyata ternyata juga dapat digunakan untuk memfasilitasi belajar. Sepertinya masih banyak orang yang belum menyadari bahwa facebook dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Masih banyak orang yang mengenal facebook hanya untuk mencari teman, untuk bisnis, atau hanya sekedar untuk melepas penat sejenak. Padahal facebook ternyata juga dapat digunakan untuk hal pembelajaran, yang mana dapat mendatangkan nilai manfaat yang lebih positif.



Di Universitas Negeri Jakarta, Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Teknologi Pendidikan, semester 096, tepatnya di mata kuliah KSHP (Kapita Selekta Hasil Penelitian) adalah mata kuliah yang pertama kali memanfaatkan facebook untuk berdiskusi, sharing, dan berinteraksi antara dosen dengan mahasiswanya. Hal tersebut pun disambut dengan baik oleh mahasiswa yang mengikut mata kuliah tersebut. Tetapi nyata nya tidak semua mahasiswa ikut berperan aktif untuk berdiskusi di facebook. Masih ada mahasiswa yang terlambat dan bahkan ada absen untuk mengomentari pertanyaan yang di post oleh dosen pengampu mata kuliah tersebut. Hal tersebut pun menjadi bahan yang sangat menarik untuk diteliti dan mencari tahu penyebab kenapa masih ada yang tidak aktif saat diskusi di facebook berlangsung. Apakah KSHP di FB hanya ngeganggu, ngerepotin, nyebelin, kagak mutu, dan membosankan?. Untuk mengetahui jawaban lebih lanjut tentang hal dapat ditemukan dalam pembahasan.



Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Pendekatan survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pengumpulan data yang luas dan banyak. Survei dapat dilakukan secara pribadi ataupun kelompok. Jadi survei bukanlah hanya bermaksud mengetahui status gejala, tetapi juga bermaksud menentukan kesamaan status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah dipilih atau ditentukan. Disamping itu juga, untuk membuktikan atau membenarkan suatu hipotesis. Responden mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, yang mengikuti mata kuliah KSHP semester 096 sebanyak 36 responden. Responden diberikan pertanyaan berupa essai lalu diminta untuk mengomentari pertanyaan tersebut.

B. HASIL.
1.
Tabulasi jumlah Mahasiswa yang merespon
tidak telat
26
telat
8
tidak jawab (bengong)
2






Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil survei yang telah dilakukan, dari 36 orang yang merespon 34 orang. Yang menjawab tidak telat : 26 orang, yang telat menjawab 8 orang dan tidak jawab 2 orang




2.
Opini yang diberikan mahasiswa tentang KSHP di Facebook
tetap diskusi
7
saling interaksi
8
sharing
11
Feedback langsung
11
Melatih kemampuan individu
6
memanfaatkan FB
15
DLL
14
tidak menjawab
2


 



Berdasarkan data dari hasil survei yang telah dilakukan bahwa banyak mahasiswa yang memberikan manfaat KSHP di Facebook.





3.
Saran dan Alasan yang diberikan Mahasiswa
Jangan ditutup
34
Atur waktu & Jadwal
6
Dll (masalah koneksi,dsb)
6
tidak jawab
2



 



 
Berdasarkan data dari hasil survei yang telah dilakukan, sebanyak 34 orang memberikan saran sebaiknya jangan di tutup, 12 diantaranya memberikan alasan, 6 orang memberikan saran tentang jadwal mengatur jadwal terlebih dahulu. 6 orang lainnya memberikan alasan mengapa tidak bisa terus update di group KSHP Non Reguler di Facebook.



Dilihat dari hasil data survei yang telah dilakukan banyak mahasiswa setuju dan memberikan respon positif, serta saran untuk memanfaatkan social network facebook untuk tempat saling diskusi, sharing, berinteraksi satu sama lain, mendapat feedback langsung dan melatih kemampuan individu untuk dapat mengemukakan pendapatnya. Selain memberkan pendapatnya beberapa mahasiswa juga memberikan saran untuk mengatur waktu, hari, jam , dan tanggal untuk diskusi di facebook. Dengan adanya waktu yang lebih teratur tersebut mereka dapat langsung mengomentari dan tidak akan ada lagi keterlambatan untuk berdiskusi, bahkan tidak ada lagi yang absen.
Dengan adanya saran tersebut, maka diharapkan dapat meminimalisir permasalahan-permasalahan yang terjadi sebelumnya. Karena ada beberapa mahasiswa yang mengalami permasalahan dengan koneksi internet dirumahnya sehingga tidak dapat terus.selalu update di facebook. Maka mereka berharap jikalau akan mengadakan diskusi group di facebook untuk mengatur jadwal terlebih dahulu sehinga mereka dapat lebih mempersiapkan diri sebelumnya. Hasil dari penelitian tersebut diharapkan dapat dijadikan masukan untuk kegiatan proses pembelajaran yang akan datang. Dan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat memecahkan permasalahan yang terjadi sehingga saat kembali berdiskusi nanti dengan waktu yang lebih terarah, semua peserta group mata kuliah KSHP non-reguler dapat mengikuti diskusi secara tepat waktu.


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh bahwa facebook ternyata juga dapat memberikan manfaatkan untuk proses pembelajaran. Dari hasil penelitian survei yang telah dilakukan dapat dijadikan evaluasi agar kualitas proses pembelajaran semakin baik sehingga permasalahan yang ada terselesaikan dan dapat menemukan solusi yang tepat. Maka kesimpulannya facebook sebenarnya dapat menjadi media pembelajaran yang menarik, mudah, dan menyenangkan. Melalui facebook dapat saling sharing, diskusi, dapat tetap saling berinteraksi satu sama lain, dan dapat langsung memberikan feedback.
Saran penulis sebaiknya tetap menggunakan dan memanfaatkan facebook untuk berdiskusi dengan jadwal yang lebih diatur terlebih dahulu sehingga peserta dapat stand by dan prepare. Karena pertemuan 3 sks dikelas dirasa kurang cukup untuk mata kuliah KSHP. Belajar pada saat ini dapat dilakukan dimana saja, oleh siapa saja, dan dapat mengunakan media apa saja.

Daftar Pustaka
Group Facebook KSHP Non-Reguler semester 096